Rabu, 11 September 2019

FKP Menggelar Acara Santunan Anak Yatim



 Untuk pertama kalinya kelompok masyarakat  yang tergabung dalam Forum Karanganyar Peduli ( FKP) menggelar acara Santunan anak yatim piatu Selasa, 10 September 2019. Acara ini ditempatkan di Musholla Al Mansyur desa Karanganyar Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep.

Acara santunan anak yatim piatu ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan, dan pada bulan pertama kali ini dana yang berhasil dikumpulkan dari para dunator berjumlah 7.855.000,-. Mastuki salah satu panitia sekaligus protokol acara berharap semoga tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial ini akan terus meningkat, sehingga kedepan akan lebih banyak lagi anak yatim piatu yang akan menerima santunan, tidak hanya di desa Karanganyar saja namun bisa menjangkau beberapa desa di sekitarnya.

Pendiri Forum Karanganyar Peduli ( FKP) Hj. Mariyatul Kiptiyah menjelaskan FKP terbentuk sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74 yakni pada tanggal 16 Agustus 2019. FKP terbentuk berawal dari sosmed tepatnya di Group WhatsApp ( WA ) yang sebelumnya bernama ‘Karanganyarku Bangkit”. Visi dan Misi Forum Karanganyar Peduli ( FKP) ini adalah ingin menciptakan keharmonisan dan kesejahteraan sosial warga Desa Karanganyar melalui kegiatan berbagi yang berpedoman pada nilai-nilai sosial masyarakat.

Dalam penyerahan santunan anak yatim ini juga di isi dengan tausyiah singkat oleh Habib Jakfar Ahmad Al Jufri dari Kota Sumenep. Habib Jakfar mengajak para donatur dan undangan yang hadir untuk terus berkarya dan berbuat dan berharap forum ini bisa diwariskan dan dilanjutkan oleh generasi mendatang.

H. Syafiuddin selaku perwakilan Forum Karanganyar Peduli ingin mengajak untuk melakukan kegiatan sodaqoh bersama dan juga mengisi tempat-tempat ibadah. Selain dihadiri masyarakat  kegiatan pertama ini juga dihadiri oleh para calon kepala desa yaitu H. Suharto Hadi, Moh. Zaini dan Masmito . Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh H. Imam Mansyur selaku pengasuh Musholla Al-Mansyur Desa Karanganyar. (Abu Jamil )

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Selasa, 16 Oktober 2018

Peduli Keselamatan, PT. GARAM Bantu Penyiraman Jalan Licin Akibat Garam


Sumenep- Aktifitas kendaraan truk yang mengangkut garam rakyat serta tumpukan garam di pinggir jalan menyebabkan masalah tersendiri bagi masyarakat Desa Karanganyar dan Pinggirpapas. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kecelakaan akibat jalan licin ketika pagi hari. Titik yang paling rawan berada di tikungan sebelah selatan Balai desa Karanganyar. Hampir setiap pagi atau malam pengendara roda dua terjatuh akibat jalanan licin. Tidak hanya anggota badan saja yang luka-luka, akan tetapi juga kendaraan mereka mengalami kerusakan akibat kejadian tersebut.

Menyikapi hal ini akhirnya Kepala Desa Karanganyar berupaya mencari solusi setelah mendengar banyak masukan dari BPD, Tokoh Pemuda serta keluhan warga pengguna jalan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengundang berbagai pihak terkait serta pihak PT. Garam selaku BUMN yang beroperasi di desa ini. Pihak PT. Garam diwakili oleh Sumarta,Kasi Kristal PT. GARAM. Sementara dari unsur tokoh pemuda diwakili oleh Herman Wahyudi, SH.

Pertemuan yang membahas masalah jalan licin ini dilaksanakan pada Selasa malam, 16 Oktober 2018 di Balai Desa Karanganyar. Setelah berdiskusi selama beberapa jam hingga jam 21.00 WIB. dicapai beberapa kesepakatan.

Beberapa point kesepakatan disampaikan kepada warga oleh Wakil Ketua BPD Karanganyar Ahmad Jamil, S.Ag.S.Pd melalui sebuah Group WA “Girpapas Karanganyar”. Butir-butir kesepakatan itu antara lain :

  1. Penyiraman Jalan akan ditanggung oleh PT. Garam dan Pemerintah Desa Karanganyar
  2. Penyiraman akan dilakukan dengan menggunakan mobil tangki milik PT. Garam dan bila memungkinkan akan menggunakan mobil Damkar.
  3. Penyiraman pertama akan dilakukan pada Jum’at malam, 19 Oktober 2018. Beberapa titik yang akan disiram adalah mulai depan Masjid Al-Amien Karanganyar hingga ke jembatan di perbatasan Desa Pinggirpapas dan Karanganyar, bahkan hingga beberapa meter ke arah barat yakni jalan yang menuju Desa Nambakor
  4. Penempatan garam akan ditata dengan rapi.
  5. Mengingat ada beberapa pihak yang belum bisa hadir dalam pertemuan tersebut maka akan dilakukan pertemuan lanjutan yang rencananya akan dilaksanakan besok malam di Balai Desa Karanganyar.
Warga sangat antusias menyambut kesepakan dan juga kepedulian PT. Garam. Salah satu warga Karanganyar Heri yang dikenal dengan sebutan Mbah Gondrong  dalam postingan di Group WA menuliskan kegembiraannya dengan kalimat  “ Horre… BERHASIL”. Sementara sebagian lainnya berharap kepedulian berbagai pihak ini bisa terus ditingkatkan demi keselamatan bersama. ( Abu Jamil )


Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Selasa, 13 September 2016

Pedoman Dasar Menulis Berita

Berikut ini pedoman dasar menulis berita yang disarikan dari laman Teacher Vision, "Basic Journalism".

Piramida Terbalik. Tulisan jurnalistik hendaknya bergaya piramida terbalik (inverted pyramid). Bagian atas (awal tulisan) hanya terdiri dari satu atau dua laimat yang berisi informasi terpenting; ini yang disebut teras (lead) berita. Bagian berikutnya berisi informasi penjelas atau detail informasi.

Summary lead (teras berita kesimpulan), yakni inti berita, disampaikan di bagian paling awal.
Nada Tulisan (Tone): Tugas Anda sebagai reporter adalah melaporkan fakta dan opini orang lain dan tidak memasukkan opini Anda pribadi kedalam berita (leave your own opinions out of the story). Jika ingin beropini atau menilai suatu peristiwa, ada jenis tulisan tersendiri, yaitu artikel opini dan/atau editorial (tajukrencana/opini redaksi).

Berbagai Sumber (Multiple Sources): Makin banyak orang yang berbicara (diwawancara) akan membuat berita Anda kian baik. Anda bisa menggunakan kutipan langsung (direct quotes) atau menuliskannya dengan kata-kata sendiri (paraphrase) yang dikatakan narasumber, tapi harus selalu ingat untuk mengidentifikasi sumber (who says what).

Penyusunan Kalimat. Kalimat dalam berita hendaknya terdiri dari 20-28 kata. Kian pendek, kian baik. Pembaca selalu menyukai kalimat dan tulisan ringkas. 
5W1H: berita lengkap menjawab pertanyaanwho (siapa), what (apa), why (kenapa), where (di mana), when (kapan), dan how (bagaimana).

Lead: Pembuka berita, awal naskah berita setelah judul. Biasanya sebuah ringkasan tentang informasi terpenting.

Headline: Judul atau "penarik perhatian" di atas isi tulisan (berita). Hindari judul berita berupa kalimat tanya karena kalimat tanya bukan menyampaikan informasi.

Angle: Sudut pandang (point of view) tertentu atau cara memandang sebuah peristiwa.

Fact-checking: Periksa (cek) bahwa fakta-fakta dalam berita benar adanya, termasuk penulisan nama, jabatan, lembaga.

Pedoman dasar menulis berita di atas hanyalah sebagian dari sekian pedoman penting dalam menulis berita. Yang paling sering dilanggar oleh wartawan pemula dan/atau "wartawan amatir" adalah soal nada tulisan. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Senin, 04 Juli 2016

Organisasi Metro Bolys Salurkan Bantuan Untuk Anak Yatim

Sumenep- Untuk kesekian kalinya organisasi Pemuda Kreatif Metrobolys menggelar acara Bakti Sosial Santunan anak yatim. Acara ini berlangsung pada hari Senin, 04/07/2016 dan ditempatkan di RA.Raudlatul Iman desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Dalam acara tersebut Pemuda Kreatif Metro Bolys (PKMB) mengundang puluhan anak yatim yang berasal dari desa Pinggirpapas.

Bantuan terhadap anak-anak yatim ini berupa uang dan juga alat tulis mengingat usia anak-anak ini masih dalam usia wajib belajar dan menjelang tahun ajaran baru. Ketua Umum Metro Bolys Syaiful Rahman berharap bantuan yang tidak seberapa ini berguna bagi anak-anak yatim. Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak khususnya para donatur yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut.

Organisasi pemuda Metro Bolys ini memang sering menggelar acara dan juga kegiatan yang dirasakan manfaatnya oleh warga desa Pinggirpapas. Sebelumnya organisasi ini telah melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya kerja bakti membersihkan rumput di pemakaman umum, mengadakan acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi serta kegiatan rutin dibulan Ramadhan berupa Bakti Sosial santunan anak yatim seperti yang dilaksanakan tahun ini.

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Sabtu, 18 Juni 2016

SKN Santri Sukorejo Dapat Sambutan Warga

Bumigaram-Sumenep. Sekelompok santri yang tergabung dalam Ikatan Santri Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo mengadakan kegiatan di Desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Kegiatan yang dikemas dalam acara Rihlah Ramadlan Santri (SKN) ini  dibuka Sabtu malam 18/06/2016 ba'da sholat taraweh bertempat di halaman RA. Raudlatul Iman Desa Pinggirpapas. Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama kurang lebih 4 hari hingga hari selasa dan akan ditutup dengan pengajian umum.

Dalam pembukaan ini ketua rayon Iksass Sumenep- Pamekasan Elfiyana menyampaikan terimakasih atas sambutan masyarakat terhadap santri yang akan melakukan kegiatan di desa ini. Elfiyana berharap selama kegiatan ini santri dapat belajar banyak hal dari masyarakat sehingga ketika mereka kembali ketengah-tengah masyarakat kelak mereka bisa dengan mudah beradaptasi dan bisa mengamalkan ilmu yang di dapat dari pesantren.

Sementara itu pihak pemerintah desa Pinggirpapas yang diwakili oleh Sekdes Suhrawi menyampaikan respon positif pihak desa dan juga masyarakat.
"Kami sangat bersyukur adik-adik dari Ponpes Sukorejo mengadakan kegiatan keagamaan di desa kami, dan terkait hal ini kami siap mendukung 100% kegiatan ini," ungkap Suhrawi.

Dukungan terhadap kegiatan ini tidak hanya berupa dukungan moril saja akan tetapi juga dukungan materiil.  Masyarakat dan perangkat desa yang hadir dalam pembukaan kegiatan ini mengadakan penggalangan dana yang jumlahnya mencapai hingga 2,8 juta.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan ini diantaranya adalah Dialog fiqih ibadah, Khatmil Qur'an, Syarwah Kubro, pembacaan Rowatibul Haddad, Pelatihan sholat Tasbih, lomba keagamaan serta beberapa kegiatan lainnya yang akan ditempatkan di beberapa mushollah dan masjid di desa Pinggirpapas. (A.J)

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Senin, 28 Maret 2016

Petik Laut Nelayan 2 Desa


Pinisepuh Desa Pinggirpapas berdoa
Bumigaram-Sumenep. Seperti tahun-tahun sebelumnya warga dua desa yakni Karanganyar dan Pinggirpapas yang tergabung dalam kelompok nelayan pagan kembali mengadakan acara ritual "Petik Laut". Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 26/03/16 yang dipusatkan di pelabuhan Karanganyar dan Pinggirpapas.

Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat KH.Mahbub Ilahi serta dilanjutkan dengan doa bersama yang dilakukan oleh para pinisepuh desa Pinggirpapas. Usai pembacaan do'a acara yang dihadiri oleh nelayan dan unsur pemerintahan desa serta kecamatan itu kemudian dilakukan larung sesaji dengan beberapa perahu nelayan yang diarak ke tengah lautan.

Dengan kegiatan ini warga berharap rezeki yang mereka dapatkan semakin bertambah dan barokah. Rangkaian acara Petik laut ini akan ditutup dengan pagelaran seni Ludruk Rukun Famili yang akan diadakan tanggal 28 Maret 2016.(OE)

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Minggu, 27 Maret 2016

Rekanan PT Garam Ditahan Kejati Jatim Diduga Korupsi Uang Petani Garam


Rekanan PT Garam Ditahan Kejati Jatim Diduga Korupsi Uang Petani Garam 
Surabaya - Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Tinggi Jawa Timur kembali menahan tersangka yang diduga memakan uang petani garam senilai Rp 3,9 milliar. Hari ini, Syaiful Rahman (35) pengusaha asal Sumenep menjadi orang yang keenam ditahan kejaksaan, karena korupsi uang untuk petani garam.

"Hari ini kita lakukan penahanan terhadap tersangka tipikor pada kasus dana PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan)," kata Kasi Penkum Kejati Jatim Romy Arizyanto di gedung kejati, Jalan A Yani, Surabaya, Rabu (24/2/2016).

Romy menerangkan, pidsus Kejati Jatim menyelidiki kasus dugaan korupsi pada dana PKBL tahun anggaran 2008-2012 total senilai Rp 93,8 milliar. Dari nilai program tersebut, BPKP melakukan audit dan menemukan kerugian negara sekitar Rp 3,9 milliar.

Dari kerugian negara tersebut, sekitar Rp 1,7 milliar diterima tersangka Syaiful Rahman, pemilik UD Mega Rahman.

"Dana PKBL seharusnya untuk petani. Tapi tersangka yang bukan petani garam ini menerima dana tersebut. Itu nggak boleh," tuturnya.

Syaiful Rahman yang tidak mau mengenakan baju tahanan Kejati Jatim dan tidak mau dikawal provost kejaksaan ini mengaku dirinya tidak bersalah pada kasus dana PKBL.

"Saya tidak bersalah," katanya sambil digelendang masuk kee mobil tahanan kejati dan dikirim ke Rutan Klas I Medaeng, Waru, Sidoarjo.

Kasus tipikor dana PKBL ini sudah menjebloskan total enam tersangka. Syaiful adalah tersangka yang keenam. Sedangkan tersangka lainnya adalah mantan pejabat PT Garam diantaranya, Slamet Untung (mantan Direktur Utama), Yulian Lintang (mantan Dirut), Ahmad Fauzi, Sudarto, Muksin, ketiganya adalah mantan Kabag PKBL PT Garam.
(roi/fat)

Sumber : http://news.detik.com/berita-jawa-timur/3150257/rekanan-pt-garam-ditahan-kejati-jatim-diduga-korupsi-uang-petani-garam

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Selasa, 08 Maret 2016

Masjid Jamik Sumenep akan gelar Sholat Gerhana Matahari



Sumenep- Menjelang gerhana matahari yang diperkirakan rabu besok (09/03/2016)  masjid kebanggaan masyarakat Sumenep yaitu Masjid Jamik/Agung Sumenep akan melaksanakan Sholat Gerhana Matahari, Solat sunah ini akan diikuti oleh masyarakat Sumenep dan juga santri dari beberapa pesantren di wilayah kota Sumenep

Sebagaimana diketahui umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana manakala ada fenomena alam yang merupakan tanda dari kebesaran Allah. Sholat gerhana ini rencananya akan dilaksanakan pada pagi hari jam 06.21WIB sampai dengan selesai. Sedangkan yang akan memimpin sholat gerhana matahari ini adalah KH. Ahmad Fadlan Masykuri yang merupakan Pengasuh Ponpes Darurrahman Sumenep dan juga Ketua Ah-Shofwah Al Malikiyyah Niqobah Sumenep.

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

Sabtu, 09 Januari 2016

Jalan Rusak, Warga Sumbangan Memperbaikinya


Sumenep- Kerusakan jalan merupakan suatu pemandangan yang biasa dan sering kita temui di beberapa tempat di negeri ini. Hal itu juga dialami oleh warga yang tinggal di desa Karanganyar dan Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura. Melihat kondisi jalan yang memprihatinkan khususnya pada musim hujan beberapa orang pemuda dari dua desa ini berinisiatif untuk memperbaikinya.

Berawal dari obrolan santai di media sosial akhirnya pada hari ini, minggu 10 Januari 2016 keinginan baik itu terlaksana. Bahan yang digunakan untuk memperbaiki jalan tersebut memang jauh dari kata standart yang seharusnya batu gunung, kerikil dan tentu saja aspal. Yang mereka lalukan hanya dengan menutup lobang dengan batu kapur yang biasanya digunakan sebagai bahan bangunan rumah. Kendati demikian apa yang dilakukan oleh beberapa orang pemuda yang didukung oleh perangkat desa karanganyar itu disambut positif oleh warga sekitar dan juga pengguna jalan. Bahkan ada beberapa warga yang kemudian memberikan bantuan berupa dana dan minuman. Jalan yang tadinya becek kini sudah mendingan meski tidak mulus seperti jalan aspal.

Apa yang dilakukan oleh beberapa orang yang peduli akan kondisi jalan ini tentu saja tidak berjalan mulus, bahkan ada beberapa orang yang berkomentar miring, namun hal ini tidak menyurutkan langkah mereka untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Para pemuda ini berharap apa yang dilakukan ini bisa menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya jalan bagi aktifitas sehari-hari dan sudah saatnya kita tidak lagi bergantung kepada pemerintah atau dinas terkait mengingat di jalan tersebut sudah beberapa kali terjadi kecelakaan kecil.

Dana untuk membeli batu urukan berasal dari beberapa warga dan juga perangkat desa Karanganyar yang juga merasa peduli dengan kondisi jalan tersebut. Mereka berharap pemerintah setempat memperhatikan kondisi jalan di desa mereka. Desa Karanganyar dan Pinggirpapas ini letaknya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan sumenep yakni hanya berjarak + 15 KM.

Romeltea Media
Bumi Garam Updated at:

 
back to top